ornamen

Ketahui 4 Tahap Perkembangan Intelektual pada Anak

mybabymine.com - Perkembangan intelektual pada anak menjadi salah satu parameter tumbuh kembang yang tidak bisa diukur secara kasat mata layaknya pertumbuhan fisik. Namun, penting untuk Ayah dan Bunda memahami bahwa perkembangan intelektual si Kecil harus dipantau dengan baik.

Perkembangan intelektual mencakup proses belajar dalam memahami, mempelajari, mengingat informasi, serta pemecahan masalah dan berpikir kreatif.

Seiring bertambahnya usia, Ayah dan Bunda pasti sering mendapati si Kecil mulai penasaran tentang banyak hal, dan mempertanyakan hal-hal di sekitarnya. Inilah yang menjadi salah satu proses dalam perkembangan intelektualnya.

Menurut seorang psikologis terkenal, Piaget, perkembangan intelektual pada anak terbagi menjadi 4 tahap. Apa saja tahapan tersebut? Bagaimana pula cara meningkatkannya? Temukan jawabannya pada artikel berikut!

4 Tahap perkembangan intelektual pada anak

Perkembangan intelektual dan kognitif anak dapat dilihat dari beberapa aktivitas yang dilakukannya. Perlu diingat bahwa perkembangan setiap anak itu tidaklah sama.

Meski begitu, ada 4 (empat)  tahapan perkembangan intelektual pada anak yang bisa Ayah dan Bunda pelajari, di antaranya:

1. Tahapan sensorik-motorik


Fase ini biasanya dapat diamati saat anak berusia 0-2 tahun. Beberapa aktivitas tertentu yang menjadi bagian dari perkembangan intelektualnya adalah:

  • Usia 2 bulan pertamaanak mulai terlihat kemampuan motorik sederhana, seperti menghisap dan menggenggam, yang dikenal juga dengan fase refleksif.
  • Di usia 2 bulan selanjutnyaanak mampu melakukan gerakan berulang.
  • Saat usia 4-8 bulananak akan berhasil melakukan gerakan berulang dengan konsekuensi, seperti menyentuh atau menendang mainan gantung yang dapat berputar. 
  • Di usianya yang ke-1 tahun, gerakan yang dilakukan anak mulai kompleks. Hal ini menunjukkan kemampuannya dalam koordinasi.
  • 6 bulan setelahnyaanak akan menemukan cara baru dalam melakukan sebuah hal. Misalnya, ia ingin mengambil mainan yang berada di atas bantal dengan menarik bantalnya. 
  • Hingga di usia 2 tahunanak mulai mampu menyelesaikan masalah sederhana.

2. Tahapan pre-operasional


Tahap perkembangan pre-operasional ini dapat dipantau saat anak berusia 2-7 tahun. Beberapa perkembangan yang dapat Ayah dan Bunda lihat, seperti:

  • Usia 2-4 tahun, kemampuan bahasa anak akan berkembang. Ia sudah mampu berbicara, bahkan membicarakan hal-hal yang tidak ada di hadapannya saat itu atau kejadian di masa lampau.
  • Usia 5-7 tahun, anak akan mengalami peningkatan dalam berbicara. Ia pun mulai berbicara dengan lebih runut, berlogika, dan masuk akal.
  • Mampu memainkan game dengan aturan sederhana juga merupakan fase intuisi pada anak.

3. Tahapan operasional konkret


Tahapan perkembangan intelektual ini terjadi saat anak berusia 7-12 tahun, di mana ia mulai mampu mengesampingkan egosentrisnya. Ia akan mengamati, memahami, dan menjelaskan pikiran orang lain secara objektif.

Beberapa aktivitas anak yang tampak pada fase ini adalah:

  • Anak mulai bisa memahami pola logis dan mampu menggunakannya saat berbicara dan berpikir.
  • Anak mengerti tentang pengkategorian dan bisa menyelesaikan masalah secara logis dan benar.

4. Tahapan operasional formal


Perkembangan operasional formal terjadi pada usia 12 tahun ke atas. Pada tahap terakhir ini, perkembangan intelektual anak ditandai dengan kemampuannya mengerti dan berpikir tentang konsep abstrak.

Anak akan lebih mudah untuk menggunakan logika kompleks dalam berpikir dan menyelesaikan masalah.

Faktor yang memengaruhi perkembangan intelektual anak

Adanya perbedaan pada proses perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. Faktor herediter. Potensi anak dalam kemampuan intelektualnya dipengaruhi sejak ia berada di dalam kandungan.
  2. Faktor lingkungan dan keluarga. Pengaruh keluarga dan lingkungan merupakan hal penting yang dapat memberikan pengalaman dalam proses belajar anak.
  3. Pendidikan. Sistem yang ada di sekolah juga berperan dalam kemampuan anak berpikir dan memecahkan masalah.

Aktivitas yang dapat meningkatkan perkembangan intelektual anak


Si Kecil akan lebih mudah belajar dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti:

  • Bermain petak umpet, yang bisa meningkatkan kemampuan memori visualnya.
  • Bercerita atau story telling, yang mampu meningkatkan kemampuan intelektual dan kognitif anak. Kegiatan ini dapat membuat si Kecil membangun rasa keingintahuan, imajinasi, dan ingatan.
  • Bermain puzzle, mengajarkan si Kecil dalam pemecahan masalah.
  • Bermain catur, dipercaya menjadi permainan yang dapat meningkatkan kecerdasan. Kegiatan ini berfokus pada kemampuan penyelesaian masalah, rekognisi pola, fungsi otak, ingatan, dan rencana strategi. Permainan ini juga dipercaya mampu meningkatkan IQ (intellectual quotient) pada anak. 
  • Bermain rubik, yaitu sebuah kubus yang memiliki potongan kotak-kotak yang lebih kecil dengan warna berbeda di setiap sisinya. Permainan ini dapat meningkatkan kemampuan pemetaan, koordinasi mata-tangan, dan pemecahan masalah.

Perkembangan intelektual anak sangat dipengaruhi oleh banyak hal. Peran Ayah dan Bunda dalam memilihkan aktivitas serta lingkungan yang baik adalah yang paling utama. Si Kecil juga harus diapresiasi atas pencapaiannya dalam setiap tahapan perkembangannya.

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Mom Junction (2022). 4 Stages of Intellectual Develompent in Children.
    • DosenPsikologi.com. 4 Tahap Perkembangan Intelektual pada Anak Paling Lengkap.
    • Baabee (2021). Top 8 Activities to Enhance Intellectual Development in Children.